Berdasarkan jenisnya, luka dibagi dua; Luka Akut dan Luka Kronis
Luka juga terdiri dari beberapa macam, diantaranya:
a. Luka Abrasi (Lecet)
Luka yang terjadi karena gesekan di permukaan
kulit dengan benda kasar, biasanya hanya mengenai kulit lapisan luar atau
membran mukosa, atau kulit sedikit terkikis (seperti jatuh terseret)
b. Luka Robek
Pada luka laserasi terjadi kerusakan
jaringan, dapat disebabkan misalnya oleh pecahan gelas, kaca, benda tajam, luka
ini mudah terkontaminasi dan terinfeksi
c. Luka Insisi (Sayat)
Luka yang terjadi karena sayatan
benda tajam (Seperti luka operasi)
d. Luka memar
Luka yang tidak menimbulkan
kerusakan pada permukaan kulit namun adanya injuri (luka) pada struktur
internal (bagian dalam) kulit.
e. Luka Tusuk
Luka yang dalam akibat benda tajam
seperti pisau, paku, kawat, dsb.
f. Luka gigitan
Luka yang terjadi akibat gigitan
binatang seperti : Kucing, Anjing, Tikus, Serangga, dsb.
g. Luka bakar
Luka bakar yang disebabkan oleh api,
bara api, dan sumber panas lainnya. (Suryadi. 2007)[i]
A.
Prinsip Penanganan Luka
Perawatan luka
tergantung pada jenis luka, akut atau kronisnya luka,
ada tidaknya pendarahan dan risiko yang dapat menimbulkan infeksi. Pada
prinsipnya, perawatan luka sebagai berikut:
No
|
Jenis Luka
|
Penanganan
|
|
|
Prinsip
dasar
|
1. Mencuci tangan dengan menggunakan
sabun atau larutan antiseptik
2. Menggunakan sarung tangan
|
|
1
|
Luka
Abrasi (Lecet)
|
1. Bersihkan luka
2. Tekan dengan kasa steril pada
titik luka jika terjadi pendarahan
3. Memilih topical
terapi
4. Memilih balutan
luka
|
|
2
|
Luka
Robek
|
1. Bersihkan Luka
2. Tekan dengan kasa steril pada
titik luka jika terjadi pendarahan
3. Memilih topical terapi
4. Memilih balutan luka
|
|
3
|
Luka
Sayat
Luka Sayat
|
1. Bersihkan Luka
2. Tekan dengan kasa steril pada
titik luka jika terjadi pendarahan
3. Memilih topical terapi
4. Memilih balutan luka
|
|
4
|
Luka
Memar
|
1. Membersihkan luka
2. Mengeringkan luka/usap
3. Memilih topikal terapi
4. Memilih balutan
|
|
5
|
Luka
Bakar
|
1. Membersihkan luka dengan menggunakan
NACL atau air bersih hangat.
2. Mengeringkan luka dengan kasa steril
3. Memilih topikal terapi
4. Memilih balutan
|
|
(Jacobs M. 2009)[ii]
Topikal terapi dan pembalut luka
No
|
Jenis Luka
|
Karakteristik luka
|
Pilihan topikal terapi dan balutan
luka
|
1
|
Luka
Abrasi
|
1.
Dasar luka
merah
2.
Tepi luka
sejajar dengan dasar luka
3.
Tipikal luka
tidak bengkak
4.
Darah sedikit
|
1.
Metcovazine
salep
2.
Ca. Alginate
3.
Kasa steril
4.
Tranparan film
adhesif
|
2
|
Luka
Robek
|
1.
Dasar luka
merah
2.
Tepi luka idak
sejajar dengan dasar luka
3.
Sekitar luka
bengkak
4.
Cairan luka
sedikit
|
1.
Metcovazine
salep
2.
Ca. Alginate
3.
Kasa steril
4.
Hidrocolloids
5.
Transparan
film
|
3
|
Luka
Sayat
|
1.
Dasar
luka merah
2.
Tepi luka
tidak sejajar dengan dasar luka
3.
Sekitar luka
bengkak/tidak bengkak
4.
Cairan luka
sedikit/sedang
|
1.
Metcovazine
salep
2.
Ca. Alginate
3.
Kasa steril
4.
Hidrocolloids
5.
Transparan
film
6.
Hidrogel
7.
Parcel
dressing
|
4
|
Luka
Memar
|
1.
Epidermis
tidak terkelupas
2.
Pendarahan di
dalam kulit
3.
Sekitar memar
tidak bengkak
|
1.
Metcovazine
salep
2.
Kasa steril
3.
Tranparent
film adhesif
|
5
|
Luka
Bakar
|
1. Sekitar luka merah kering tidak bergelembung, bengkak/tidak
|
1.
Kasa steril
2.
Hidrocolloids
3.
Transparant
film
|
(Carville K. 2007)[iii]
[i] Suryadi,
manajemen Luka, STIKep Muhammadiyah, Romeo Grafika, Pontianak, 2007
[ii] Jacobs M. First Aid – Wound management,
2009. Didapat dari http//:www.soundingsonline.com/feature/lifestyle/229362-first-aid
diakses pada tanggal 29 Mei 2014 Jam 22.50.
0 komentar:
Posting Komentar