ORDER ONLINE DI TOKO VISIT CELLL
Dikirim oleh VISIT CELL pada 20 Maret 2016
Jumat, 03 Oktober 2014
Senin, 21 Juli 2014
konsumsi protein saat sahur bisa membantu tubuh kenyang lebih lama.
Lesthia Kertopati, Al Amin | Jum'at, 18 Juli 2014, 12:07 WIB
VIVAlife - Berpuasa banyak manfaatnya bagi kesehatan. Namun, jika Anda kerap merasa lesu di siang hari, berarti Anda melakukan kesalahan saat bersantap sahur maupun berbuka. Dilansir Arab News, ahli gizi Raida Al-Habib mengatakan, berolahraga merupakan kunci penting untuk tetap bugar saat berpuasa.
"Meskipun berpuasa, bukan berarti olahraga ditinggalkan," ujarnya.
Menurut Raida, waktu terbaik untuk berolahraga di bulan Ramadan adalah satu atau dua jam sebelum berbuka puasa, selama 30 menit,
Olahraga yang dilakukan pun tidak melulu yang melibatkan aktivitas fisik berlebihan. "Stretching atau yoga dan pilates bisa membantu meningkatkan kebugaran tubuh selama berpuasa," sambungnya.
Selain itu, asupan makanan saat sahur dan berbuka juga harus diperhatikan. Nutrisi yang seimbang juga akan membuat tubuh terasa lebih segar.
"Makan sehat saat sahur dan berbuka adalah hal penting yang tidak bisa dilewatkan," jelas Raida.
Dia mengungkapkan, mengonsumsi protein nabati dan hewani ketika bersantap sahur bisa membantu metabolisme tubuh bekerja lebih optimal. "Hindari hidangan sahur yang terlalu berat. Sebaiknya konsumsi makanan yang mengandung banyak serat dan air agar tubuh kenyang lebih lama dan tidak kekurangan cairan selama berpuasa," tuturnya.
Sementara, saat berbuka, Raida menyarankan untuk menghindari makanan goreng-gorengan serta yang mengandung banyak gula.
"Jika orang yang berpuasa lelah dan lesu di siang hari, itu berarti ada ketidakseimbangan antara buka puasa dan sahur makanan. Mereka biasanya makan berlebihan dan mengonsumsi makanan penuh lemak, gula dan kurang asupan air," lanjutnya.
Di samping itu, Raida menjelaskan, konsumsi makanan penuh lemak dan gula akan berkontribusi terhadap kelelahan, ketidaknyamanan dan haus selama berpuasa.
© VIVA.co.id
Sabtu, 31 Mei 2014
Berdasarkan jenisnya, luka dibagi dua; Luka Akut dan Luka Kronis
No
|
Jenis Luka
|
Penanganan
|
|
|
Prinsip
dasar
|
1. Mencuci tangan dengan menggunakan
sabun atau larutan antiseptik
2. Menggunakan sarung tangan
|
|
1
|
Luka
Abrasi (Lecet)
|
1. Bersihkan luka
2. Tekan dengan kasa steril pada
titik luka jika terjadi pendarahan
3. Memilih topical
terapi
4. Memilih balutan
luka
|
|
2
|
Luka
Robek
|
1. Bersihkan Luka
2. Tekan dengan kasa steril pada
titik luka jika terjadi pendarahan
3. Memilih topical terapi
4. Memilih balutan luka
|
|
3
|
Luka
Sayat
Luka Sayat
|
1. Bersihkan Luka
2. Tekan dengan kasa steril pada
titik luka jika terjadi pendarahan
3. Memilih topical terapi
4. Memilih balutan luka
|
|
4
|
Luka
Memar
|
1. Membersihkan luka
2. Mengeringkan luka/usap
3. Memilih topikal terapi
4. Memilih balutan
|
|
5
|
Luka
Bakar
|
1. Membersihkan luka dengan menggunakan
NACL atau air bersih hangat.
2. Mengeringkan luka dengan kasa steril
3. Memilih topikal terapi
4. Memilih balutan
|
|
No
|
Jenis Luka
|
Karakteristik luka
|
Pilihan topikal terapi dan balutan
luka
|
1
|
Luka
Abrasi
|
1.
Dasar luka
merah
2.
Tepi luka
sejajar dengan dasar luka
3.
Tipikal luka
tidak bengkak
4.
Darah sedikit
|
1.
Metcovazine
salep
2.
Ca. Alginate
3.
Kasa steril
4.
Tranparan film
adhesif
|
2
|
Luka
Robek
|
1.
Dasar luka
merah
2.
Tepi luka idak
sejajar dengan dasar luka
3.
Sekitar luka
bengkak
4.
Cairan luka
sedikit
|
1.
Metcovazine
salep
2.
Ca. Alginate
3.
Kasa steril
4.
Hidrocolloids
5.
Transparan
film
|
3
|
Luka
Sayat
|
1.
Dasar
luka merah
2.
Tepi luka
tidak sejajar dengan dasar luka
3.
Sekitar luka
bengkak/tidak bengkak
4.
Cairan luka
sedikit/sedang
|
1.
Metcovazine
salep
2.
Ca. Alginate
3.
Kasa steril
4.
Hidrocolloids
5.
Transparan
film
6.
Hidrogel
7.
Parcel
dressing
|
4
|
Luka
Memar
|
1.
Epidermis
tidak terkelupas
2.
Pendarahan di
dalam kulit
3.
Sekitar memar
tidak bengkak
|
1.
Metcovazine
salep
2.
Kasa steril
3.
Tranparent
film adhesif
|
5
|
Luka
Bakar
|
1. Sekitar luka merah kering tidak bergelembung, bengkak/tidak
|
1.
Kasa steril
2.
Hidrocolloids
3.
Transparant
film
|