ORDER ONLINE DI TOKO VISIT CELLL

Dikirim oleh VISIT CELL pada 20 Maret 2016

Jumat, 03 Oktober 2014


Ada rahasia untuk menjaga agar otak tetap encer di umur renta
Santai saja, stres justru membuat Anda cepat pikun
Ricky Anderson, Tasya Paramitha | Selasa, 30 September 2014, 16:20 WIB
VIVAlife - Selama ini di masyarakat berkembang pemikiran, bahwa pikun di usia tua adalah hal yang wajar. Sesuatu yang memang akan datang dengan sendirinya, jadi tidak perlu dikhawatirkan, apalagi dicegah. Benarkah demikian?
Nyatanya, dikutip dari Times of India, sebuah penelitian memaparkan fakta bahwa penyakit otak yang satu ini sebenarnya bisa dihindari. Salah satu caranya dengan mengobati depresi. Lho kok, apa hubungannya? Ada. Tahukah Anda, bahwa sebenarnya depresi atau stres, secara signifikan meningkatkan risiko seseorang mengidap demensia di usia tua.
Studi menunjukkan bahwa stres ringan yang terjadi secara terus-menerus, juga mampu meningkatkan risiko demensia. Hal ini terjadi, karena stres dan depresi berhubungan erat dengan menurunnya kemampuan berpikir, memori, dan keterampilan seseorang.
"Temuan ini menarik, karena mereka menunjukkan fakta bahwa depresi menibulkan risiko demensia," ujar Robert Wilson, peneliti dari Rush University Medical Centre, di Amerika Serikat.
"Jika kita dapat mencegah atau mengobati depresi, kita miliki potensi membantu otak menjaga pikiran dan memorinya hingga usia senja," tambah pria itu.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Neurology, melibatkan 1764 orang dengan usia rata-rata 77 tahun, yang tidak memiliki masalah kesehatan otak di awal studi. Peserta lalu disaring setiap tahun berdasarkan gejala depresi, seperti masalah kesepian, atau kurangnya nafsu makan.
Peneliti kemudian melakukan serangkaian tes lagi, untuk melihat perkembangan pemikiran, memori, dan keterampilan mereka selama delapan tahun.
Selama penelitian berlangsung, sebanyak 922 orang (52 persen peserta) ternyata mengembangkan gangguan kognitif ringan (MCI), sementara 315 orang (18 persen) mengembangkan demensia. Orang-orang yang mengembangkan gangguan kognitif ringan dan demensia, cenderung memiliki tingkat gejala depresi lebih tinggi sebelum mereka didiagnosis.
Jadi kesimpulanya, hindari terlalu memikirkan sebuah persoalan dengan berlebihan, santai saja. Karena pikiran berat, justru akan membuat Anda repot di usia lanjut.