ORDER ONLINE DI TOKO VISIT CELLL

Dikirim oleh VISIT CELL pada 20 Maret 2016

Sabtu, 17 Mei 2014


RAHASIA MERAIH CINTA SEMUA ORANG
MUALLIM LOVE U

CINTA
Cinta.  Hem.. Sederhana. Ya, sederhana sekali, namun ia sarat makna. Ia adalah kebutuhan siapa saja, bahkan dalam berbagai penelitian, kebutuhan dicintai menduduki peringkat ketiga setelah kebutuhan dasar dan kebutuhan akan rasa aman (Hierarchy of Needs, Abraham Maslow; 1908-1970).
Anda yang sedang berhadapan dengan buku mini ini saya yakin termasuk satu dari sekian orang yang berharap untuk dicinta dan dapat menyalurkan rasa cinta dengan baik dan sempurna. Jika iya, maka melanjutkan membaca adalah pilihan terbaik bagi Anda dan orang yang akan Anda cintai.
Kami rasa jawabannya ‘iya’.
Dalam sejarah kehidupan, dimana air mata akan berurai dengan ikhlas dan sempurna jika mengalami, melihat, membaca, atau mendengar cerita cinta. Air mata yang kami maksud adalah bisa jadi air mata bahagia atau sebaliknya, duka yang mendera. Apakah semua karena cinta? Bisa jadi!
Nah, dalam buku ini kami ingin sedikit menuturkan bagaimana caranya kita meraih cinta yang semua orang menginginkannya. Yaitu cinta yang berlaku horizontal, sesama makhluk ciptaan Allah Swt. Ups, bukan cinta yang seperti anak muda atau remaja gandrungi pada biasanya yang jangankan kita, Umat Islam, orang diluar Islam saja tidak setuju dengan cinta yang demikian.
Cinta yang akan kita bahas dalam karya mini ini adalah cinta yang seharusnya bisa kita nikmati dalam kehidupan sebagai rahmat yang Allah Swt. hadiahkan bagi kita, CINTA DARI SEMUA ORANG.
Menjadi orang yang dicintai dengan ikhlas dan jujur akan membuat hati kita bahagia, yang insya Allah dengannya kita bisa lebih bersyukur kepada Allah atas nikmat-Nya yang super itu.
“Sesungguhnya jika Anda bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tapi jika Anda mengingkari (nikmat-Ku) maka azab-Ku sangat berat.” (Q.S.Ibrahim: 7)
“Barang siapa yang mencintai sesuatu karena Allah dan membencinya (juga) karena Allah, maka sungguh imannya itu telah sempurna.” (H.R. Abu Dawud)
Dan, pada akhirnya, saya yakin setiap insan mempunyai persepsi masing-masing yang bersifat personal terhadap istilah cinta tersebut. Anda setuju?
Namun mari kita tilik menurut tokoh-tokoh dunia. Apa dan seperti apa itu cinta.
“Cintailah kekasihmu sewajarnya saja karena bisa saja suatu saat nati ia akan menjadi orang yang Anda benci. Bencilah sewajarnya karena bisa saja suatu saat nanti ia akan menjadi kekasihmu.”
(HR. Al- Tirmidzi)
Cinta adalah perpaduan aktif antara Emosional dan Spiritual (MLU)
“Hidup tanpa cinta seperti tumbuhan yang tak berbunga dan tak berbuah ”
( Kahlil Gibran)
“Cinta adalah hidup. jika kamu merindukan cinta, artinya kamu juga merindukan-
kehidupan ”  (Leo Buscaglia)
“Mencintai adalah menerima bagian kebahagiaan dari surga ” (Karen Sunde)
“Cinta itu buta. Pernikahan adalah mata untuk menyembuhkan kebutaan”
(Pauline thomson)
“Cinta yang dalam membutuhmu kuat. Tapi cinta yang kamu dapat membuatmu khawatir ” (Lao Tzu)
Cinta adalah emosi yang berakar dari opiniseseorang yang tak mungkin didapatkan dari pengalaman sebelumnya”                     (HL Mencken )
“Cintailah seseorang dan kamu akan bahagia”
(Michael Leung)
Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga (Pujangga Indonesia)
Dan, tulislah cinta menurut Anda disini.    .................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................(...........................................................)
DICINTAI SEMUA ORANG
D
icintai, sekilas terdengar sederhana. Namun, dalam aplikasinya tak semudah yang kita bayangkan untuk bisa dicintai setiap orang. Namun begitu bukan berarti sangat sukar juga.
Sewaktu Abah, As-Syekh al-Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abi Bakar bin Salim, seorang ulama besar, Pendiri Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Bogor, sewaktu meminta doa kepada setiap guru dalam pengembaraan beliau mencari ilmu, selalunya gurunya Beliau mendoakan:
اَللّÙ‡ُÙ…َ اجْعَÙ„ْÙ†َا Ù…ِÙ†َ الْÙ…َØ­ْبُÙˆْبِÙŠْÙ† ÙˆَØ£َبْعِدْÙ†َا Ù…ِÙ†ْ دِÙŠْÙˆَانِ الْبُعْدَاءِ ÙˆَالْÙ…َØ·ْرُودِÙŠْÙ†َ بِرَØ­ْÙ…َتِÙƒَ ÙŠَا Ø£َرْØ­َÙ…َ الْرَّØ­ِمينِ
Yang artinya: “Ya Allah, Jadikanlah kami termasuk orang-orang yang dicintai dan jauhkanlah kami dari musuh-musuh yang dijauhi dengan rahmat-Mu wahai Zat Yang Maha Penyayang diantara para penyayang.”
Mengingat tidak mudahnya bagi kita untuk bisa dicintai setiap orang, penulis  punya sedikit rahasia yang sudah penulis kumpulkan dari berbagai sumber pedoman utama kita, al-Qur’an, Hadits, serta juga hasil penelitian, pendapat para psikolog dunia dan pengalaman-pengalaman yang Insya Allah bisa membantu kita semua untuk tercapainya tujuan agar dicinta banyak orang.
Sebenarnya banyak cara simple untuk bisa dicintai orang banyak. Ya, salah satunya yaitu kita perlakukan seseorang sebagaimana kita ingin diperlakukan. Nah, hal demikian sudah banyak dicontohkan oleh banyak orang dan berhasil.
Namun, bagaimana sih memperlakukan seseorang seperti yang kita ingin diperlakukan? Hal ini terinspirasi dari beberapa dari kami yang memang agak susah menafsirkan seperti apa manusia pada umumnya ingin diperlakukan. Berangkat dari situ lah kami menulis buku saku yang sedikitnya bisa menginspirasikan Anda untuk memperlakukan manusia dengan apa yang mereka inginkan.
Daniel Goleman, psikolog lulusan Harvard University dan penulis buku Emotional Intelligence mengatakan, bahwa keberhasilan seseorang dalam hidupnya tidaklah terutama disebabkan oleh IQ-nya, tetapi lebih-lebih bagaimana emosionalitasnya dapat dimenej dengan baik. Dengan kata lain, keberhasilan seseorang sangat ditentukan oleh kecerdasan emosinya (EQ). Disini kita sedikitnya akan belajar mempraktikkan apa itu EQ.
Meraih cinta semua orang merupakan ketrampilan membangun emosi individu kita pribadi sekaligus mengelola emosi orang lain sehingga kita bisa membangun sebuah hubungan yang kokoh dan berkesinambungan.
Ingat, manusia adalah makhluk emosional. Seluruh hubungan yang dibangun, sebagian besarnya atas dasar emosi yang muncul ketika kita berinteraksi dengannya.
Halaman berikut merupakan poin-poin ikhtiar yang membuat kita bisa dicintai semua orang dengan ikhlas dan jujur. Namun kami harap agar kita semua bisa menjalankan apa yang sesaat lagi akan kita cerna bersama dan bisa kita real action-kan dalam keseharian kita dengan seizin-Nya.
Bolehkah kita berharap dengan ikhtiar kita tersebut? Hm. Kenapa tidak. Bukankah harapan tersebut adalah meminta? meminta itu sama dengan beribadah? Beribadah berfahala loh.
Allah mencintai hamba-Nya yang hanya menaruh harapan kepada-Nya.
***

1
Berlaku Baiklah Kepada Seluruh Makhluk
“Berbuat baiklah Anda sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Tidak ada balasan bagi kebaikan kecuali kebaikan pula.” (QS. Ar Rahman: 60)
Hm. Hukum yang kita kenal dengan istilah ‘karma’ memang dikenal dalam dunia Islam. Itulah dalilnya.
“Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A’raf: 56)
Dari ayat diatas Anda pasti bisa memahami dangan seksama. Cinta adalah suatu rahmat Allah yang besar dari Allah Swt., dalam hal ini, tidaklah menyimpang bila kita mengartikan bahwa dengan berbuat baik kita akan mendapatkan rahmat Allah Swt. berupa cinta dari siapa saja.
“Berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah Anda berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan,” (QS. Al-Qashas: 77)
As Syekh al habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abu Bakar bin Salim dalam wasiatnya kepada seluruh manusia untuk selalu menanam kasih sayang kepada seluruh makhluk Allah Swt.
Dalam hal ini kami punya cerita dimana seseorang yang berbuat baik selalunya dibuahi rasa cinta dari yang menerima kebaikannya.
Yayasan Buddha Tzu Chi adalah yayasan yang diprakarsai oleh Master Chen Yen, seorang Biksuni Taiwan. Beliau hanya menyuruh setiap manusia  tanpa memandang apa ras, suku, agama, bangsa dan negara mereka. Tapi berbuat baik kepada siapa saja yang membutuhkan kebaikan tersebut. Dan, hasilnya adalah berdirinya yayasan dengan besarnya dan mendunia. Tak ayal, master Chen Yen sendiri dicintai oleh siapa saja walau orang tersebut tidak pernah merasa dibantunya.
Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa terlanjur bersumpah akan melakukan sesuatu hal, kemudian dia melihat bahwa ada hal lain yang lebih baik daripada isi sumpahnya, hendaklah ia melakukan yang lebih baik itu dan membatalkan sumpahnya.” (HR. Muslim)
Betapa pentingnya berbuat baik, sehingga sumpah pun bisa dibatalkan karenanya.
Berbuat baik juga akan berefek kepada kesehatan jiwa dan raga kita. Majalah Psychology of Science dari Amerika Tanggal 25 Juli 2012 mempublikasikan bahwa kegiatan sosial (tolong menolong/berbuat baik) membawa manfaat bagi kesehatan tubuh. Psikolog dari The University of Michigan pun telah menemukan rahasia besar di dalamnya: "Inilah anugerah" ujarnya, dari riset yang berlangsung selama lima tahun tersebut. Sebenarnya jauh belasan Abad yang lalu Rasulullah telah bersabda menyangkut hal demikian, “Tidak ada yang dapat menolak takdir Allah, selain doa. Dan tidak ada yang dapat menambah umur seorang, selain (perbuatan) kebaikan.” (HR. Tirmidzi, Hakim)
Sekarang lebih yakin mana? Islam itu sangat sempurna, maka berpedoman kepada Al Qur’an dan Rasulullah adalah keharusan bagi kita. Orang non Muslim saja banyak yang mengutip dan menjadikannya pedoman. Masa’ kita kalah dengan mereka yang belum beriman tersebut.
Kehidupan yang baik pun di janjikan Allah bagi hambanya yang berbuat baik kepada siapa saja. (lihat: QS. An-Nahl: 97)
Tidak hanya kepada sesama manusia, dalam hal ini kita harus berlaku baik dengan seluruh makhluk Allah Swt. yang ada di dunia ini. Bukankah Anda akan merasa tidak senang kepada orang yang tidak memiliki sifat dan perlakuan yang baik terhadap binatang sekalipun?
Apakah Anda masih kurang yakin?
Berlaku baik tidaklah mesti kepada orang yang berbuat baik untuk kita, tapi berbuat baiklah bagi setiap manusia bahkan makhluk Allah walaupun kita pernah disakitinya. Bukankah itu yang dicontohkan Nabi kita Muhammad Rasulullah SAW? Bahkan dengan berlaku baik tersebut, rata-rata orang tersebut akan berkesan dan enggan untuk melakukan hal yang dapat menyakiti kita setelahnya. Dan ia akan menjadi teman yang mencintai kita. Insya Allah.
Suatu ketika seorang pria bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang akhlak yang baik, maka Rasulullah Saw. membacakan Firman Allah Swt., “Jadilah engkau pemaaf dan perintahkan orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” (QS. al-A’raaf: 199). Kemudian beliau bersabda lagi, “Itu berarti engkau harus menjalin hubungan dengan orang yang memusuhimu, memberi kepada orang yang kikir kepadamu dan memaafkan orang yang menganiayamu.” (Hr. Ibnu Abud-Dunya)
Berlaku baik juga bisa kita lakukan untuk mengharap keuntungan dari Allah Swt. walau itu melalui hamba-Nya juga. Hal tersebut tersurat dalam ayat,
Katakanlah: Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah: 100)
Hemm... tak ada manusia yang tak ingin diperlakukan dengan baik, ingat itu.
***

2
Sayangi dan Cintailah Setiap Orang
"Allah Swt. tak akan menyayangi siapa saja yang tidak menyayangi manusia." (HR. Bukhari, Dari Jarir bin Abdullah)
Nah loh, Allah saja yang Maha segalanya tidak akan menyayangi Anda jika Anda tidak menaruh rasa sayang atau cinta Anda terhadap manusia lain. Jangan ragu, cintailah semua dengan ikhlas dan jujur. Allah dan manusia akan mencintai Anda. Yakinlah!
“Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar. Lalu ada yang bertanya, “siapa mereka itu?’ ‘Mereka itu adalah orang-orang yang mencintai karena Allah ‘Azzawajalla.” (HR. Ahmad)
Selain mendapat balasan cinta di dunia, Allah Swt. menjanjikan surga nan indah berseri di akhirat nantinya. Kalaupun mungkin Anda ragu dan gagal meraih cinta karena menyayangi dan mencintainya, Anda masih mempunyai nilai plus lainnya, yaitu kebahagiaan di hari kebangkitan kelak. Namun saya yakin, mustahil bila Anda sudah menyayangi Anda akan dibenci untuk selamanya. Kalaupun iya, Saya rasa itu karena sesuatu yang telah membuat ia begitu benci dengan Anda. Atau memang ia yang belum mengetahui perihal cinta Anda.
“Seseorang mengunjungi saudaranya di desa lain, lalu Allah mengutus malaikat untuk membuntutinya. Tatkala malaikat menemaninya malaikat berkata, “Kau mau kemana?” Ia menjawab, “Aku ingin mengujungi saudaraku di desa ini” Malaikat terus bertanya, “Apakah Anda akan memberikan sesuatu pada saudaramu ?” Ia menjawab, “Tidak ada, melainkan hanya aku mencintainya karena Allah Swt.” Malaikat berkata, “Sesungguhnya aku diutus Allah kepadamu, bahwa Allah mencintaimu sebagaimana Anda mencintai orang tersebut karena-Nya” (HR. Muslim)
Begitu luarbiasa pentingnya untuk mencintai, sehingga Allah Swt. akan mencintai hamba-Nya yang mencintai saudaranya karena-Nya.
Rasulullah SAW. bersabda:
“Siapa yang tidak menyayangi tidak akan disayangi.” Kami rasa hal ini sudah cukup jelas. Kita ingin dicinta, kita harus berkenan mencintai setiap orang walau bagaimanapun kepribadian dan karakternya.
Namun dalam hal tersebut, Anda juga harus melihat batasan-batasan yang berlaku. Jangan pula kita berlebihan dalam mencintainya.
Rasullah Saw. bersabda: “Cintailah kekasihmu sewajarnya saja karena bisa saja suatu saat nati ia akan menjadi orang yang Anda benci. Bencilah sewajarnya karena bisa saja suatu saat nanti ia akan menjadi kekasihmu.” (HR. Al- Tirmidzi)
Umar bin Khattab juga berkata : “Jika engkau mencintai janganlah berlebihan seperti seorang anak kecil mencintai sesuatu. Dan, jika engkau membenci, janganlah berlebihan hingga engkau suka mencelakai sahabatmu dan membinasakannya.”
Mencintai dan dicintai merupakan hal terindah yang Allah karuniakan kepada makhluknya. bukankah dunia ini Allah ciptakan karena cinta-Nya Allah terhadap kekasih-Nya Nabi Muhammad Saw?
Maka, Janganlah sungkan atau berat untuk mencintai seseorang. ingat, kapan Anda bisa mencintai dengan ikhlas dan tulus, Anda juga akan dicintai dengan ikhlas dan tulus pula. Dan, itu adalah proyek kita saat ini. Dicintai semua orang.
***

3
Ingat Nama Setiap Orang
Dale Carnegie dalam buku mega bestseller nya, How to Win Friend and Influence People, mengatakan bahwa, rata-rata orang menaruh minat kepada namanya sendiri dari pada nama orang lain di dunia ini. Oleh sebab itu, agar kita dicintai oleh orang lain maka kita perlu menyebut nama orang tersebut ketika bertemu dengannya. Ingatlah dengan baik nama orang itu, dan panggil nama itu dengan nada yang bersahabat. Jika hal itu sudah dilakukan, maka berarti kita sudah memberikan pujian kepadanya.
Hati-hati, jangan sampai salah menyebut nama seseorang, karena hal itu akan menimbulkan rasa yang kurang berkenan dihati orang yang punya nama. Kita juga harus mengusahakan untuk tidak lupa dengan nama seseorang yang pernah kita temui. Hal ini memang terasa sulit dilakukan. Bisa jadi karena kita jarang bertemu, atau baru ketemu sekali dengan rentang waktu yang lama. Bisa juga disebabkan karena kita tidak meluangkan waktu, energi dan konsentrasi untuk mengingat namanya dengan baik. Oleh sebab itu, agar kita dicintai oleh semua orang, mari kita berlatih untuk mengingat nama seseorang. Ingatlah, “nama mempunyai keajaiban dan merupakan milik orang itu”, kata tokoh Psikolog dunia.
Nama adalah milik berharga yang bersifat sangat pribadi. Umumnya orang tidak suka bila namanya disebut secara salah atau sembarangan. Kalau Anda ragu, tanyakanlah bagaimana melafalkan dan menulis namanya dengan benar. Misalnya, orang yang dipanggil Wilyem itu ditulisnya William, atau Wilhem? Sementara kalau bicara, sebutlah namanya sesering mungkin. Menyebut Abdillah lebih baik dibandingkan menyebut ‘Anda’. Pak Robert lebih enak kedengarannya daripada sekedar Bapak.
Coba kita bandingkan bagaimana sikap dan perasaan kita ketika dipanggil dengan aneka jenis panggilan berikut : "Maaf mas yang berkacamata, bisa maju ke sini?" dengan, "Maaf mas Abdillah, bisa isi form registrasi di sini?”
"Mas Abdillah, senang berbincang dengan Anda." Dengan, "Mas,......aduh, saya lupa nama sampeyan. Apa kabar?"
Tentunya Anda dapat menilai bagaimana pengaruh emosi kita dengan beberapa sebutan diatas.
Seseorang memanggil Anda,
“Yang lagi baca buku Rahasia Meraih Cinta Semua Orang, tolong pindahkan Jaguar Anda!”
Nah, kalau sebutan demikian mungkin Anda akan lupa oleh pesona Jaguar tersebut. hehehe
***
4
Muliakanlah Mereka
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah menyakiti tetangganya, barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tamunya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka ucapkanlah perkataan yang baik atau hendaknya dia diam.” (HR. Bukhari)
Tamu, ia adalah calon teman kalau kita belum mengenalnya, namun jika kita sudah mengenalnya, ketia ia menjadi tamu adalah kesempatan sangat baik untuk kita meraih cintanya.
Pernah Abah, As-Syekh al Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abu Bakar bin Salim, Pendiri Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School, Parung-Bogor dikunjungi oleh seorang pastur dari India. Sesampainya di Pesantren, beliau menyambutnya dengan sangat meriah sehingga ia merasa takjub dengan itu semua.
Sewaktu acara penyambutan tamu kehormatan tersebut, Abah membawa pastur tersebut ke masjid. Sesampai disana pastur kebingungan.
“Yang benar saja, Bib.” Ucap pastur ketika Abah mempersilahkannya untuk masuk kedalam Masjid.
“Saya ini pastur. Kenapa Habib meminta saya untuk masuk ke dalam Masjid. Bukannya haram bagi non-Muslim untuk masuk Masjid, kenapa Habib meminta saya untuk masuk?” Lanjut Pastur tersebut.
Dengan penuh kasih Abah menjawab, “karena Anda itu dicintai Allah.”
“Loh, bukannya kita dibenci oleh tuhannya orang Islam?” Pastur dengan nada kaget.
Abah menjawab lagi, “Tidak, Allah itu mencintai Anda . Buktinya Allah menciptakan Anda  sebagai manusia, tidak diciptakan jadi anjing atau babi.”
Secara spontan Pastur tersebut sujud di depan masjid. Air matanya berlinang dan setelah itu ia mengucap dua kalimah syahadat dan resmi masuk Islam. Besoknya ia meminta Abah untuk mengantarnya ke Airport untuk kembali ke India. Ia membatalkan kunjungan ke beberapa negara lainnya karena hal tersebut.
Dari cerita di atas dapat kita tangkap bahwa kekuatan suatu penghormatan bisa merubah apa yang sebenarnya telah kuat dalam hati seseorang. Anda tahu apa selajutnya? Ia sangat mencintai Abah karena penghormatan yang beliau berikan walau sewaktu ia masih belum Muslim tersebut.
Tahukah Anda apa yang membuat pastur tersebut begitu berbuncah dan meninggalkan akidahnya? Apa rahasia ilmiah yang terkandung didalamnya? Jawabannya hanya satu. Ia merasa harga dirinya sangat ditinggikan dan dimuliakan oleh Abah.
Islam selalu menghargai manusia dari segi kemanusiaannya. Bagaimana pula kalau dia itu ahli kitab atau kafir dzimmi? Pernah ada suatu jenazah diusung di hadapan Rasulullah Saw. kemudian beliau berdiri, Salah seorang sahabat ada yang menyatakan, “Ya Rasulullah, Itu adalah jenazah Yahudi”. Rasulullah Saw. menjawab: “Bukankah dia manusia juga?!”
Harga diri, sesuatu yang begitu berharga bagi tiap individu, sehingga tidak sedikit orang yang mempertaruhkan nyawanya demi mempertahankan harga dirinya. Dan kita, Untuk menjadi pribadi yang disukai dan dicintai, kita harus terus belajar memuaskan harga diri orang lain dengan selalu menghargainya. Karena dengan harga diri yang terpuaskan, orang bisa menjadi lebih baik, lebih menyenangkan, dan lebih bersahabat. Pujian itu seperti air segar yang bisa menawarkan rasa haus manusia akan penghormatan dan penghargaan.
Hmmm. Saya rasa Anda sudah begitu bisa menjelajah dunia cinta, jangan lupa, dengan segala kerendahan hati kami telah membuktikan keajaiban tersebut. Sekarang giliran Anda. Jangan tunggu nanti atau besok, lakukan hal itu sekarang kepada siapapun.
Semoga Anda menjadi orang yang akan dicintai semua orang selanjutnya. Amiiin...
***
5
Hindari Mengkritik, Mencerca atau Mengeluh
Dalam Al-Qur’an Allah SWT. Berfirman, “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang  yang kusyu’ dalam shalatnya . dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna. (QS. al-Mu’minun: 1-3)
Adakah Anda menganggap bahwa mengkritik (tidak membangun), mencerca dan mengeluh akan bermanfaat dan menguntungkan? Jika iya, maka cepat-cepat rubah persepsi Anda sebelum Anda dirubah olehnya.
Untuk menghindari kritikan tersebut, kita bisa memberi saran yang membangun yang membuat dia merasa diperhatikan dan bukan dipojokkan. Dan, salahkah kita bila memberinya maaf atas kesalahannya tanpa harus mencercanya?
Ingat, cercaan Anda hanya akan menumbuhkan rasa benci dan menghilangkan rasa percaya dirinya.
”…..dan hendaklah mereka mema’afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ” (QS. an-Nur :22)
Pernah seorang Mahasiswa dari sebuah universitas terkenal di Surabaya berkata kepada saya pribadi melalui pesan singkat,
“Saya ini mahasiswa, tapi saya belum bisa kritis.”
Dengan sikap tidak seperti menggurui saya mencoba menjawab, karena kadang sikap kritis para akademis selalunya mengikuti apa yang telah mereka baca atau mereka pelajari yang kadang tidak seperti itu adanya.
“Apakah bersikap kritis itu penting?” Tanya saya dengan nada bercanda.
Saya melihat ia sedikit kelimpungan untuk menjawabnya. Kemudian saya coba membelokkannya dari kritik menuju ke saran yang berarti. Dan, tahukah Anda apa yang ia jawab?
Ya, Ia meng-iya-kan apa yang saya jelaskan dengan puas dan bangga. Dan ia akan mengusahakan untuk bisa menjadi pribadi yang bisa ikut mencari solusi tidak hanya bisa mengkritisi. Karena kebanyakan kritik itu sendiri tidak sejalur dengan bahasa hati kecilnya.
Pada hakikatnya, mungkin kesalahannya atau kekeliruan tersebut merugikan kita dan dirinya, namun memberi maaf serta menyarankan adalah lebih utama dan orang yang tadinya berbuat salah tersebut akan mudah insaf dan berhasrat untuk memperbaiki kesalahannya tanpa ia merasa minder. Hal ini disebabkan karena ia tidak merasa dipojokkan, namun ia didukung dengan emosional dan spiritualitas yang tinggi. Dan, itulah pribadi yang dicintai orang banyak.
Ada sebuah cerita yang terjadi di Solo, Jawa Tengah sewaktu ir. Joko Widodo menjabat sebagai Walikota disana. Ia di demo oleh mahasiswa, namun beliau menyambut dengan tangan terbuka dan mengajak mahasiswa tersebut untuk diskusi di Balaikota, apa yang terjadi? Mahasiswa yang tadinya kritis hanya bisa mengkritik. Ketika ir. Joko Widodo menanyakan solusi berbentuk saran, mereka kalang kabut dan bingung. Disini adakah manfaat kritik tersebut jika tanpa saran yang berarti? Saya yakin, Anda memiliki pendapat masing-masing.
Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda: “Bukanlah kekuatan itu terletak pada pegulat, namun kekuatan itu diukur dalam mengekang nafsu di saat memuncaknya emosi atau amarah seseorang” (HR. Bukhari-Muslim)
Anda akan dinilai berkualitas secara kepribadian dan dianggap memiliki kekuatan adalah ketika Anda dapat mengendalikan emosi serta nafsu.
Dari Uqbah bin Amir, dia berkata: “Rasulullah Saw. bersabda, “wahai Uqbah, bagaimana jika kuberitahukan kepadamu tentang akhlak penghuni dunia dan akhirat yang paling utama? Hendaklah engkau menyambung hubungan persaudaraan dengan orang yang memutuskan hubungan denganmu, hendaklah engkau memberi orang yang tidak mau memberimu dan maafkanlah orang yang telah menzalimimu.” (HR. Ahmad, Al-Hakim dan Al-Baghawy).
Dalam hadits di atas sudah begitu jelas, Islam itu indah dan selalu penuh dengan cinta.
Dalam poin ini termasuk juga kepribadian yang berani meminta maaf ketika ia memang berada pada pihak yang salah.
Ada sebuah Hadits dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw. bersabda : “Siapa yang merasa pernah berbuat aniaya kepada saudaranya, baik berupa kehormatan badan atau harta atau lain-lainnya, hendaknya segera meminta halal (maaf) nya sekarang juga, sebelum datang suatu hari yang tiada harta dan dinar atau dirham, jika ia punya amal shalih, maka akan diambil menurut penganiayannya, dan jika tidak mempunyai hasanah (kebaikan), maka diambilkan dari kejahatan orang yang dia aniaya untuk ditanggungkan kepadanya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Jhon Wanamaker, pendiri toko-toko Amerika  yang memakai namanya untuk semua tokonya pada tahun 1930-an berpendapat bahwa, “Menurut pengalaman, kritik adalah hal yang sia-sia karena menempatkan seseorang dalam posisi defensif dan biasanya membuat orang itu berusaha mempertahankan dirinya. Kritik itu juga berbahaya, karena melukai rasa kebanggaan seseorang, melukai perasaan pentingnya dan membangkitkan rasa benci.” Berilah saran dengan nada yang menyenangkan yang membuat orang tersebut sadar bahwa saran kita adalah kebutuhannya dan membuatnya meng-iya-kan hal tersebut.
Antara Mengeluh dan Curhat.
Mengeluh adalah suatu kelemahan yang biasanya dimunculkan oleh seseorang yang merasa seakan dia tak memiliki kekuatan lagi selain berkeluh seraya berharap ada yang sudi membantunya. Seseorang bertanya, “Apa sama antara mengeluh dengan curhat.” Kami jawab, “Setahu kami tidak. Mengeluh itu bukanlah suatu kebutuhan. Sedangkan curhat atau share adalah suatu kebutuhan bagi kebanyakan orang. Kenapa demikian? Karena sharing adalah dimana kita men-transfer energi positif atau negatif kepada lawan bicara dengan tujuan meringankan apa yang sedang berkecamuk dihati kita tanpa harus menambah beban bagi si penerima. Karena menurut penelitian dewasa ini, jika kita memiliki masalah lantas menceritakan kepada seseorang, maka kita akan merasa lebih ringan, walau kadang kita tak butuh solusi atau tanggapan dari si pendengar.”
Bagaimana dengan mengeluh? Mengeluh adalah menghamburkan energi negatif dengan tujuan mendapat iba atau tanggapan yang menguntungkan.
Ingat, tak ada manusia yang menyukai keluhan, tapi banyak yang menyukai curhatan. Jika harus berkeluh, keluhkan semuanya pada Allah, tuhan Anda. Anda akan dicintai-Nya.
Beda antara Cinta dan Iba
Anda sering melihat orang mengiba? Apakah Anda senang dengan iba mereka tersebut? Saya rasa kebanyakan dari kita akan menjawab tidak. Kenapa saya berani menjawab demikian?
Karena seseorang yang mengiba seakan menafikan kekuatan yang diberikan oleh Allah Swt. Sehingga ia hanya mampu mengiba. Dan, bagi kebanyaakan manusia tidak suka orang yang tidak mau berusaha, yang hanya bisa  merengek dan meminta. Lain ceritanya dengan orang yang ditimpa musibah. Namun, jika musibah itu terjadi pada Anda yang telah membaca buku ini, keluhkanlah seluruhnya pada Allah, Tuhan kita sekalian.
Sedangkan cinta? Cinta adalah sebuah rasa yang berasal dari hati yang sangat lembut. Hati yang menurut Ippho Santosa adalah otak kanan. Dimana disanalah seluruh rasa, emosional dan spiritual berasal. Cinta baru bisa muncul setelah kesemua itu hidup dan akif disana.
Ada satu cerita sewaktu Bapak Sjarifuddin Hasan MM. MBA, Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia berkunjung ke pesantren kami, Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School Parung-Bogor. Pada hari itu, Sabtu Tanggal 10 Nopember 2012, bertepatan dengan hari Pahlawan Nasional.
Pada saat beliau memberikan sambutannya, beliau menyebutkan bahwa beliau kebingungan untuk membantu Yayasan setelah mendengarkan penuturan Umi Waheeda, karena kami tidak meminta bantuan, kami tidak merengek dan tidak mengiba. Akhirnya, dengan bangga beliau mengungkapkan akan bekerja sama dengan Koperasi Nurul Iman Sejahtera, koperasi millik yayasan.
Apa yang dapat Anda tangkap dari cerita diatas? Disana tidak terdapat sifat lemah yang tidak disukai setiap manusia yaitu mengiba, namun disana adalah semangat yang membara yang membuat setiap manusia ingin berpartisipasi di dalamnya. Dan, Bapak menteri pun jatuh cinta dengan Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman yang menurutnya adalah ketangguhan yang menjadi contoh untuk seluruh lembaga pendidikan lainnya.
“Biasanya ajudan saya kalau pulang penuh dengan proposal, tapi lain disini. Kami yang harus meminta kerja sama. Luar biasa.” Ujar Pak menteri sebelum meninggalkan podium yang disertai tepuk tangan yang menggema dari puluhan ribu santri.
Jadi, sekali lagi, jadilah manusia tegar untuk bisa disenangi dan dicintai orang banyak. Bukankah Anda lebih suka memberi modal kepada orang lima  ratus ribu daripada memberi jajan orang malas walau itu lima ribu Rupiah? Kami rasa demikian.
***
6
Berikan Penghargaan Dengan Jujur dan Ikhlas
Penghargaan adalah sebuah apresiasi yang akan memberi dampak posistif dan semangat baru bagi yang menerima dan bentuk syukur dari apa yang telah diraihnya.      “Sesungguhnya jika Anda bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tapi jika Anda mengingkari (nikmat-Ku) maka azab-Ku sangat berat.” (Q.S.Ibrahim: 7)
Abraham Maslow seorang pelopor aliran psikologi humanistik dalam ‘Hirarki Kebutuhan’-nya menetapkan kebutuhan untuk dihargai (esteem needs) pada urutan ke empat setelah kebutuhan untuk dicinta. Maka, sadarilah bahwa memberi penghargaan adalah menyuplai kebutuhan batin seseorang.
Sedang menurut William James, seorang Psikolog dan filsuf Amerika adalah “kebutuhan lain manusia yang paling peniting adlah kebutuhan untuk dihargai.” Teman-teman ingin dihargai? hargailah setiap capaian orang lain.
Umumnya manusia akan merasa bangga dan cinta dengan seseorang yang begitu perhatian dengannya, walau kadang bagi kita adalah sepele dan ringan, namun lain bagi si penerima penghargaan. Baginya penghargaan yang Anda berikan adalah hal super baginya. Pastinya kebanggan dan cintanya akan tumbuh untuk Anda dan baginya sendiri.
sebuah kalimat bijak pernah dilontarkan oleh Ralph Waldo Emerson, seorang penyair dari Amerika Serikat: “Setiap orang yang saya jumpai adalah lebih baik dari saya dalam beberapa hal. Dalam hal tersebutlah, saya belajar darinya.” Syair tersebut  adalah kata yang sangat menghargai orang lain. Dan, itu bukanlah suatu syair murahan yang hanya berorientasi pada keuntungan finansial, itu adalah syair yang bernafas kebenaran yang nyata. Namun, kadang kita kurang peka dengan pelajaran apa yang sudah kita dapatkan dari seseorang sehingga kita lupa mengapresiasikan dengan kata cinta seperti syair diatas. Padahal jika kita selalu mengucapkan demikian, secara tak lansung kita telah membuat dia terkesan dan ia mencurahkan cintanya kepada kita.[]
7
Tersenyumlah
“Jangan sekali-kali engkau meremehkan perbuatan baik sekecil apapun, meskipun perbuatan itu berupa engkau menemui saudaramu dengan wajah yang ceria (dengan senyum). (HR. Muslim)
Jika Rasulullah saja mengingatkan kita untuk selalu tersenyum, tentu hal itu akan sangat berefek pada kita dan kehidupan kita kedepan. Maka, janganlah cemberut. Telah lama merpati gamang dengan muka cemberutnya.
Dalam konteks yang sama, Prof. James V. Mc Connell, seorang psikolog dari Michigan pernah berkata: “Orang yang tersenyum cenderung mampu mengatasi masalah, mengajar, dan menjual dengan lebih efektif, serta dapat membesarkan anak-anak dengan lebih bahagia.”
Dilain literatur, pepatah Cina berbunyi, ”Seseorang tanpa wajah yang tersenyum tidak boleh membuka toko.”
Dalam hal ini, sama seperti Anda berbisnis. Dalam hal pelayanan umum, Anda sangat dituntut untuk selalu tersenyum ketika berhadapan dengan klien atau pelanggan Anda. Kenapa demikian? Anda sendiri saya yakin akan merasa jenuh dan akan meninggalkan langganan karena penjual atau pelayannya yang ‘mahal’ senyumnya. Begitu juga berteman, Anda akan di ‘cap’ sombong karena Anda kurang senyum dengan mereka. Dan ingat, orang sombong sekalipun tidak menyukai orang sombong. Hehe
Senyum Anda merupakan utusan dari niat baik Anda. Senyum Anda akan membuat cemerlang kehidupan mereka yang memandangnya. Senyum adalah sesuatu yang tidak berarti sebelum diberikan kepada orang lain. Dia memperkaya mereka yang menerima tanpa membuat melarat yang memberinya. Rasulullah Saw. Bersabda bahwa senyum itu sedekah. Kenapa pelit? Berfahala loh.
Banyak untungnya jika setiap teman-teman bertemu dengan seseorang lantas menghadiahkannya sebuah senyuman yang hanya sekejap namun bisa memberi kenangan indah selamanya.
Tersenyumlah walau himpitan lebih berat dari kedamaian yang Anda miliki. Karena dengan tersenyum, Anda akan menambah ruang kedamaian bagi hati Anda.
Namun jika Anda sedang tidak berhadapan dengan seseorang, jangan sampai Anda melakukannya. Orang akan menganggap Anda miring. hehehe
Selamat mencoba, PASTI BERHASIL!
***

8
Don’t Forget to Say Thank you
Mengucapkan terima kasih. Pentingkah? Para psikolog pasti menjawab, ‘sangat-sangat penting.’ Kenapa? Karena ucapan terima kasih ialah suatu penghargaan kepada yang memberikan sesuatu atau yang menerima dari kita dan bentuk rasa syukur kita kepada Allah Swt.
Pernahkah Anda mendengar kata, “Tidak tahu terima kasih.”?
Anda pasti mengerti bahasa diatas, bukan? Disana terdapat nada kebencian. Apa yang dapat kita simpulkan dari sana?
Hemmm... seseorang akan merasa benci dengan seseorang yang tidak tahu terima kasih. Artinya, orang tersebut akan mencintai kita jika kita tak pernah lupa berterima kasih.
Umi Waheeda, S.Psi, Msi, seorang Psikolog lulusan UI sekaligus pembina dan pengasuh Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School Parung-Bogor pernah berkata pada suatu hari dalam pengajarannya, “Don’t forget to say thank you-thank you and thank you.”
Bahkan dilain kesempatan penulis pernah mendengar titah mulia beliau lainnya yang berbunyi, “Jangan pernah lupa mengucapkan terima kasih dan jangan pernah mengharapkan ucapan tersebut dari orang lain.”
Disini kita dapat menangkap bahwa, mengucapkan terima kasih itu sangatlah penting untuk emosi seseorang, sehingga Umi Waheeda mengulangnya sampai tiga kali.
Psychological Science mencatat, ekspresi saat mengucapkan terima kasih tidak hanya menghadirkan kepuasan dalam sebuah hubungan melainkan kekuatan komunal di dalamnya, sebuah tingkatan tanggung jawab yang mencakup orang-orang di sekitar dan lingkungan.
Dalam Jurnal Healthday awal April 2010 Nathaniel Lambert, Pemimpin riset dari Florida State University, Tallahassee. Mengatakan, “Seseorang yang mengucapkan terima kasih begitu terbuka pada hubungan sosial, lebih komunal, mau berkorban dan membantu individu lain,”
Ia menyatakan hasil riset begitu logis. “Ketika Anda mengekspresikan ucapan terimakasih, Anda terfokus pada hal baik yang telah dilakukan untuk Anda. Hal ini membuat Anda berpikir positif dan membantu Anda untuk fokus pada jalan yang benar.”
Hal ini menunjukkan bahwa besaran cinta yang semua orang miliki sangat berpotensial untuk Anda dapatkan hanya dengan selalu berterima kasih kepadanya.
Dan, perlu Anda ketahui, disetiap akhir dari pembicaraannya, Umi Waheeda selalu mengucapkan, “Thak you so much and mohon maaf lahir-batin.”
Kami pun mencintai beliau.
Semoga kita bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan kita, amiin.
Seorang sahabat telah lama berusaha belajar bahasa dengan baik dan benar. Dari berbagai ketentuan untuk menjadi pembicara yang baik dan benar adalah orang yang tak pernah berterima kasih kepada siapa saja yang telah berjasa kepadanya.
Anda kenal Chairul Tanjung? Kami anggap saja Anda mengetahuinya.
Tahukah Anda apa yang beliau lakukan demi sebuah ucapan terima kasih kepada guru-gurnya yang pernah mengajarnya berpuluh tahun sebelumnya di SMAN 1 Boedi Oetomo? Beliau menggelar acara temu reuni besar-besaran disebuah hotel berbintang di bilangan Jakarta, yang karena reuni tersebut Jaya Suprana, pendiri MURI mencatat sebagai reuni terbesar di Indonesia dengan peserta 10 ribu orang.
Dan, semua guru yang hadir bangga dann cinta dengan Chairul Tanjung karena rasa terima kasinya yang mendalam.
***
9
Jadilah Pendengar yang Baik
Allah SWT menciptakan manusia dengan satu mulut dan dua telinga. Banyak tokoh mengartikan hal tersebut karena kita diminta untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara.
Menjadi pendengar yang baik merupakan suatu keterampilan dan kemampuan yang jarang dan susah untuk dimiliki. Namun, jika kita terus melatihnya, tak ada yang tak mungkin. Manjadda wa jada, siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan mendapatkannya.
Dale Carnegie mengingatkan bahwa, “orang yang menjadi lawan bicara Anda seratus kali lebih tertarik dengan diri mereka, keinginan, masalah mereka dibandingkan dengan minat mereka pada Anda dan masalah Anda.” Artinya apa? Selama Anda menjadi pendengar, fokuskanlah perhatian Anda pada masalah atau keinginan mereka dengan menanggapi seperlunya. Dengan begitu, Anda sudah cukup untuk dikategorikan pendengar yang baik.
Menjadi pendengar yang baik hampir sama dengan menjadi teman curhat seseorang, dengan menjadi teman curhatnya, berarti Anda sudah memancing rasa cintanya pada Anda.
Ingat juga, kadang sikap overactive kita ketika menanggapinya akan membuat ia bosann dengan keadaaan yang ada. Maka dari itu, Anda dituntut untuk merespon, namun jangan pernah juga melupakan porsinya. Khan sesuatu yang bai itu adalah pertengahan (sedang-sedang saja). Masih ingat dengan lagu ‘sedang-sedang saja’? Begitulah lebih kurangnya.
Kadang disisi lain kita berusaha untuk menjadi pendengar yang baik, namun waktu Anda yang kurang tepat. Kami rasa setiap individu memiliki cara unik masing-masing untuk bisa mengutarakan dengan tepat agar kita tetap bisa mendengar ceritanya dilain waktu. Yang penting Anda tidak membuatnya kecewa, misalkan tangguhkan kapan Anda bisa mendengarnya.
“Wah, bagus ceritanya. Kapan Anda bisa menceritakkannya lebih lanjut kepada saya?”
Dengan bertanya demikian, yang sedang curhat atau mengajak Anda berbicara akan sadar bahwa saat itu Anda sedang tidak ada waktu, namun Anda masih bisa menjadi teman curhatnya di lain waktu. Insya Allah tidak membuatnya kecewa. Dan Cintanya untuk Anda.
Sudah kami buktikan bisa.
Anda pasti bisa!
***
10
Bicarakan Minat-Minat Orang
Sebagaimana yang telah dikemukakan diatas, bahwa orang lebih suka dan tertarik untuk membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan dirinya. Salah satunya adalah minat yang dimilikinya. Jika anda mengetahui bahwa orang yang menjadi lawan bicara anda menyukai masalah politik, ajaklah dia berbicara tentang situasi politik yang sedang berjalan. Tunjukkan kepadanya bahwa anda juga berminat terhadap masalah politik dengan memberikan berbagai tanggapan. Doronglah dia untuk berbicara lebih jauh tentang hal tersebut, sehingga menimbulkan semangat dalam diri mereka. Adanya semangat untuk berbicara dengan kita, serta keinginan kita untuk membicarakan hal-hal yang menjadi minatnya itulah yang nantinya membuat dia menyenangi atau mencintai kita.
Terus bagaimana kalau memang Anda tidak berminat sama sekali dengan minatnya dia? Apakah Anda harus berpura-pura dengan hal itu? Kami rasa tidak perlu. Anda cukup membicarakan dengan baik dengannya bahwa Anda memang selama ini kurang perhatian terhadap hal tersebut.
Untuk berhasil meraih cintanya walau kita kurang menguasai minatnya adalah dengan memintanya untuk memberitahukan kita hal tersebut. Saya yakin orang tersebut akan merasa bangga dengan minatnya, dan pastinya bangga menceritakannya. Jangan lupa juga untuk selalu memberi respon positif yang menunjukkan Anda ternyata juga berminat dengannya, namun selama ini tak ada yang mau menceritakannya seperti dia. Dan, tanggapan yang menunjukkan Anda berminat itulah jurus Anda untuk dapat meraih cintanya. Semoga berhasil.
***
11
Buatlah Orang Lain Merasa Penting Dengan Tulus
Desakan paling dalam dalam sifat manusia menurut Dr. Dewey, salah seorang filsuf Amerika adalah “hasrat untuk menjadi penting”
Merasa diri kita orang penting dan menggangap remeh orang lain bukanlah suatu sikap yang disukai orang. Hal itu akan menumbuhkan kebencian terhadap diri kita sendiri. Orang akan cenderung menjauhi kita. Oleh sebab itu buatlah orang lain merasakan dirinya penting dan berguna bagi orang lain, khususnya bagi kita. Dengan demikian orang tersebut akan merasa dihargai dan diperhatikan.
Menganggap orang lain penting sama aja dengan kita sudah menjadi orang penting yang menghargainya. Tapi jangan lupa, ini tidak boleh pura-pura. Lakukan dengan sangat tulus. Dengan demikian, Ia akan menganggap Anda demikian pula. Artinya dia akan menganggap Anda salah satu orang yang tak boleh disia-siakannya. Bukankah kita saat demikian kita menjadi penyuplai kebutuhan batinnya? Automaticly dia akan mencintai dan menghargai Anda .
Ingat Hal-hal Pentingnya
Rasulullah Saw. bersabda: “Hendaklah kalian saling memberi hadiah, niscaya kalian akan saling menyayangi”.
Dalam Islam, mengingat hal-hal penting seseorang merupakan anjuran. Mungkin kita kurang menyadari dari ayat yang Allah Swt. firmankan dan hadits tentang pentingnya memberi hadiah. Bukankah dengan mengingat hal penting baginya sudah merupakan hadiah tak terkira baginya?
Nah, dalam poin ini ulama kita telah mencontohkan dengan selalu memperingati hari-hari besar Islam salah satunya hari kelahiran Baginda Rasulullah Saw.
Apa sebenarnya maksud dari memperingati hari tersebut. Dalam banyak literatur menuturkan bahwa dengan memperingati hari tersebut kita telah membuktikan kecintaan kita yang akan mendapatkan keridhaan dari-Nya. Dan disisi lain adalah untuk mempertebal keimanan yang kita miliki.
Terus hubungannya dalam hal ini adalah, sebagaimana kita ketahui bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan untuk diakui ke-eksis-annya. Dengan kita mengingat akan hal penting yang ia miliki, sama saja dengan kita telah membuat ia merasa dirinya penting dan diakui oleh kita. Anda pasti bisa menebak, cinta lah yang akan kita raih setelah itu.
Pernah sewaktu saya berulang tahun yang 19 saya dikerjai habis-habisan oleh teman seasrama saya. Waktu itu saya disuapi kue yang ternyata didalamnya berisi tanah, tak berhenti disitu, kemudian saya disiram dengan air sabun dimalam harinya. Namun, karena itu merupakan ulang tahun pertama saya yang pernah dirayakan, saya merasa bahagia dengan itu semua. Walau sebenarnya tak ada yang saya dapatkan setelahnya selain kebahagiaan karena saya merasa ke-eksis-an saya terakui. Mereka telah berhasil mengingat hal penting dalam hidup saya. Dan, saya mencintai mereka semua.
Selain kebahagiaan, dengan berlaku demikian kita juga akan meraih cinta dari orang yang pernah kita ingat akan hal-hal penting dalam hidupnya. Anda pasti sudah mengetahui kenapa ia bisa cinta dengan kita. benar. Karena mereka merasa dianggap dan merasa dirinya penting disisi kita.
Menjadi orang penting adalah dambaan setiap individu, maka jadilah orang yang membuat orang lain menjadi penting disisi Anda dengan mengingat akan hal penting dalam hidupnya. Insya Allah Anda juga akan diperlakukan demikian oleh orang lain. Itu bukan janji saya loh. Itu janji Allah, diawal tadi kita sudah mengulasnya.
Apa saja yang perlu diingat? Hemm... gampang, Anda bisa saja menghafal hari lahirnya, tanggal nikahnya, atau apa saja yang menurutnya adalah penting dalam hidupnya. Yakin, cintanya pasti bagi Anda.      ***
12
Hargai Pendapat Orang Lain
Anda punya pendapat. Pastinya menurut Anda itu adalah yang benar dan tepat. Bukankah kita hanya rambut saja yang sama hitam, sedang pikiran kita itu beragam yang tentunya akan banyak pola pikir yang akan melahirkan beribu pendapat pula. Maka dari itu, jangan lupa. Kita dituntut untuk toleransi, kembali ke sumber dan saling menghargai. Orang yang bisa menghargai akan dihargai. Jangan heran jika banyak orang yang suka terhadap orang yang fair terhadap berbagai pendapat. Minimal Anda tidak menyalahkannya. Kalaupun keliru, seharusnya Anda memberi tahu dengan cara Anda tidak membuat dia merasa seakan pendapatnya hanya sampah belaka.
Kalau hal tersebut menyangkut agama, maka, Allah Swt. Berfirman dalam al-Qur’an: “Jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasul, jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir (QS.An Nisa: 59)
Nah, berangkat dari situ, Anda seharusnya lebih terbuka dan bisa menghargai setiap pendapat. Bukankah Nabi Saw, bersabda bahwa perbedaan pendapat itu adalah rahmat bagi umatnya?
Bahkan Rasulullah Saw. Bersabda: “Aku jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaqnya.” (HR Abu Daud)
Nah, sejauh ini. Apa Anda masih ego dengan pendapat Anda? Semoga tidak.
Cobalah Melihat dari Sudut Pandang Orang
Point of view, sudut pandang tergantung sudut mana ia berada. So, Anda jangan pernah egois dalam hal ini.
Setiap individu diciptakan dengan watak dan pribadi yang berbeda. Dengan itu tak aneh jika dari sekian perbedaaan tersebut melahirkan banyak sudut pandang terhadap suatu masalah. Dan, Anda ingin dicintai orang banyak, maka jadilah orang yang peka dan adapt dengan berbagai sudut pandang. Sering sharing dan tukar pikiran juga   bisa membantu kita untuk meneropong dari sudut yang teman kita miliki. Lantas dengan terbentuknya fair sedemian rupa, apa yang akan Anda dapatkan?
Anda dapat memandang dengan seksama dan bisa menilai kenapa orang tersebut berpendapat demikian. Dengan begitu Anda tidak dengan semena-mena menyalahkan atau mengkritik apa yang menurut pendapat orang lain itu benar.
Tak lain, Anda akan dicintainya. Yakin!
***

13
Royal lah dalam Memberi dan Menerima
Manusia level tiga menurut Ippho Santosa dalam bukunya, Percepatan Rezeki Dalam 40 hari Dengan Otak Kanan adalah manusia yang berusaha, berdoa, dan beramal. Nah, dalam poin ini kita akan belajar bagaimana kita harus memberi sebagian dari hasil jerih payah kita kepada orang lain boleh dalam bentuk hibah, sedekah, amal sosial, atau apalah yang kita namakan. Itulah yang dinamakan beramal.
Lantas, kepada siapa kita harus beramal? Kami jawab, Kepada siapa saja. Jangan pernah merasa takut harta Anda akan berkurang dengan berbagi sebagian dari hasil kita tersebut dengan orang lain. Karena sudah janji Allah bahwa akan menambah rezeki kepada orang yang ringan tangannya. Apa Anda tak melihat beberapa orang yang royal dalam memberi rezekinya bertambah ruah? Lihat saja Bill Gates, sang pendiri Microsoft, orang terkaya didunia satu dekade kebelakang atau yang dekat dengan kita Chairul Tanjung, sang pemilik CT Group yang menaung beberapa perusahaan kelas atas di negeri ini. Anda tahu Trans TV, Trans 7, Trans Studio Bandung, Makasar? Nah, itulah sebagian perusahaan dibawah CT Group. Dan, masih banyak lagi orang yang kaya dan dicintai orang banyak seperti mereka. Kira-kira kenapa ya? Jawab ga ya? Hehehe...
Mereka tak selamanya menempatkan profit adalah orientasi awal dari usaha mereka, tapi hasil jerihnya bisa dinikmati bersama adalah target lain dari usaha mereka. Hal itu terbukti dengan berdirinya Bill and Melinda Gates Foundation serta Chairul Tanjung Foundation, lahan mereka bersosial dan berbagi.
Terus, bolehkah kita berharap dari apa yang kita berikan kepada orang lain? Tentu saja. Sangat boleh malah, namun Anda tidaklah berharap pada orang yang Anda kasih tersebut, tapi berharaplah kepada Allah.
Ya, tentu saja tujuan awal Anda membaca buku ini untuk dapat mencintai dan dicintai dengan baik, bukan? Nah, memberi sesuatu, apalagi hal tersebut merupakan hal yang paling diidamkannya adalah sarana yang membuat cintanya ikhlas bagi Anda. Dengan begitu selain harapan pendapatan Anda akan berlimpah, Anda juga jangan pernah lupa untuk mengharapkan cinta-Nya melalui hamba-Nya yang merupakan orientasi akhirat kita.
Saran kami, hendaklah Anda mengutamakan memberi daripada menerima. Bukankah tangan diatas lebih mulia daripada tangan dibawah? Walau kadang Anda memang harus menerima pemberian dengan ikhlas pula, karena Rasulullah Saw. menganjurkan kita untuk tidak menolak rezeki. Itulah rezeki yang telah Allah Swt. gariskan. Terimalah dengan ikhlas.
Dan, memberi serta menerima dengan ikhlas adalah bentuk dari rasa syukur kita akan nikmat Allah Swt.
Nah, dengan bersyukur ternyata membuat kita lebih sehat secara fisik dan mental, hal ini dibuktikan oleh peneliti Robert A. Emmons, Ph.D., dari University of California Davis, bersama dengan rekannya Mike McCullough dari University of Miami, yaitu dengan melakukan percobaan di mana peserta penelitian diberi salah satu dari tiga tugas. Peserta juga diminta mengisi sebuah jurnal mingguan untuk mencatat segala hal yang dirasakannya seperti rasa syukur, stres, frustrasi atau keadaan netral yang tidak positif atau negatif sekalipun.
Setelah 10 minggu, orang-orang yang lebih banyak bersyukur merasa lebih bahagia dan puas dengan kehidupannya dibandingkan kelompok yang lebih banyak merasakan frustrasi. Kelompok syukur juga memiliki keluhan kesehatan yang lebih sedikit dan mampu berolahraga lebih lama hingga 1,5 jam.
Studi lain menemukan bahwa individu dengan gangguan saraf atau neuromuscular disorders (NMDs) juga memperoleh manfaat dari rasa syukur. Bagi orang yang menyimpan jurnal rasa syukur, mengalami peningkatan kualitas tidur dan bangun dengan lebih segar.
Bahkan orang yang selalu bersyukur selalu optimis menatap hari-hari yang akan datang dan dapat membangun koneksi dengan lebih luas dibandingkan peserta lain dalam penelitian tersebut. Tetapi tidak semua orang dapat membangun kebiasaan bersyukur dengan mudah, sehingga hal ini perlu dilatih. Demikian tulis naturalnews.com pada hari Sabtu 15 Desember 2012 yang disarikan oleh detik.com.
Maka dari itu, bersyukurlah karena Anda memiliki sedikit lebih dari orang dibawah Anda. Memberi merupakan bagian dari cara kita bersyukur kepada rahmat-Nya.
Beri dan Terimalah Hadiah dengan Ikhlas dan Bangga
Memberi hadiah selalu memberi kesan perdamaian, rasa cinta dan penghargaan dari si pemberi kepada yang diberi. Karena itulah manusia nomor satu di dunia sepanjang masa menganjurkan agar kita saling memberi hadiah. Beliau menjelaskan pengaruh hadiah di dalam meraih kecintaan dan kasih sayang di antara sesama manusia, "Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai." (HR. Bukhari dalam al-Adab al- Mufrid)
Sudah sangat jelas dalam hadits diatas bahwasanya dengan memberi hadiah atau menerimanya dengan ikhlas adalah salah satu dari sekian sumber yang akan membuat kita dicinta.
Beliau juga bersabda: "Penuhilah undangan orang yang mengundang, janganlah menolak hadiah..." (HR. Ahmad dan Bukhari dalam al-Adab al-Mufrid)
Lebih dari itu, Siti 'Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata, "Rasulullah Saw. menerima hadiah dan mendoakan pahala bagi (pemberi)-nya." (HR. Bukhari)
Dari Anas r.a., bahwasanya Rasulullah Saw. tidak pernah menolak wewangian." (HR. Bukhari)
Beliau Saw. juga bersabda, "Siapa saja yang dihadiahi 'Raihan', maka janganlah menolaknya sebab ia ringan dibawa namun sedap baunya." (HR.Muslim)
Memberi hadiah adalah salah satu cara memberi perhatian kepada orang lain, dan memberi perhatian pada orang lain juga akan berefek pada kebahagiaan kita. Salah seorang peneliti yang bernama Stephanie L. Brown menyatakan, “Tampaknya jika kita ingin bertambah umur panjang, tiada salahnya kita coba membantu dan memberi perhatian pada orang lain.”
Sebelumnya, media serupa juga pernah mengungkap penelitian berkaitan hubungan antara uang dan kebahagiaan. Dalam kasus itu, para peneliti di Amerika menanyai ratusan orang Amerika tentang prilaku belanjanya dan tingkat kebahagiaannya.
Mereka menemukan bahwa tingkat belanja pribadi tidak ada hubungannya dengan tingkat kebahagaian seseorang, sedangkan belanja untuk orang lain (misalnya memberikan sumbangan, memberikan hadiah untuk keluarga dan orang lain) justru berhubungan positif dengan tingkat kebahagiaan seseorang. Penelitian menguji sekelompok pekerja yang baru saja menerima bonus antara 3000 dolar sampai dengan 8000 dolar. Mereka ditanya tentang seberapa banyak dari uang tersebut yang dibelanjakan untuk diri sendiri dan untuk orang lain. Mereka yang memberikan sebagian dari bonus yang didapatnya kepada orang lain melaporkan memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi.
Penelitian ini juga menemukan bahwa mereka yang memberikan lebih dari sepertiga dari bonus yang didapatkan kepada orang lain menempati tingkat skor kebahagiaan yang tertinggi.
Kami yakin Anda akan dicinta banyak orang dan bahagia dengan itu. Maka, jangan tunda. Lakukan sekarang dengan apapun yang Anda bisa.
***

14
Banggakan Apa Yang Mereka Banggakan
Anda orang Indonesia? Trus Anda dari turunan mana? Jawa, Sunda, Aceh, Minang, atau apa? Nah, kalau Anda dari salah satu suku diatas, otomatis Anda sangat mencintai segala tetek bengek dari suku Anda khan? Nah, bagaimana kalau orang dari suku lain dengan susah payah mempelajari apa yang ada dalam suku kita untuk tujuan baik? Pastinya bangga dong dengan orang tersebut, ya tidak? Kalau iya, apa salahnya kita jadi orang yang minimal sedikit mempelajari tentang mereka.
Seperti kalau kita ke Jawa, sedang kita belum bisa Bahasa Jawa, disana kita belajar untuk memahami bahasa serta budaya mereka. Pastinya mereka akan senang dan bangga dengan kita? Tidak yakin Anda akan dicintainya?
Menurut Anda, kalau seseorang dirundung pertanyaan seputar budaya dan bahasa dia, kira-kira orang tersebut bangga atau sebaliknya, jengkel? Tentu kebanyakan orang akan bangga dengan itu, kan? Nah, kalau demikian, Anda hendaklah selalu atau setidaknya menyempatkan diri ketika Anda sedang dengan seseorang untuk mempelajari atau mencari tahu apa yang mereka banggakan agar Anda dimasukkan dalam kategori orang yang menganggap dia dan apa yang ia banggakan adalah penting.
Atau, kalau Anda di pemerintahan usahakan untuk berbicara dengan bahasa yang mudah difahami serta bahasa yang merakyat (Bukan berarti boleh memakai bahasa kasar juga, ya). Karena mereka bangga dengan bahasa sederhana mereka. Dan, Anda pasti dicintainya.
Bukan hanya itu, sikap egaliter (kesetaraan) antara Anda dengan yang Anda pimpin juga sangat mempengaruhi emosi mereka terhadap Anda. Lihat saja ir. Joko Widodo baik ketika masih menjabat sebagai Walikota Solo atau setelah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, beliau selalu menempatkan dirinya setara dengan rakyatnya, bahkan beliau selalu berujar, “Saya ini pelayannya masyarakat”, maka tak aneh banyak dari rakyatnya mengelukan dan mencintai beliau.
Dan, semoga Anda benar-benar dicinta oleh semua orang. Amin...
Hem... Ingat pula, jangan sembarang Anda meniru budaya mereka di waktu dan tempat yang kurang tepat. Saran kami, tak layak jika Anda menggunakan koteka di Monas hanya untuk menyenangkan teman Anda yang dari Suku Asmat, Papua. Hehehe.
***

Flash Back
Mungkin ada banyak yang belum tercantum dalam buku yang mini ini, seperti kadang kita kelimpungan menilai seseorang yang begitu digandrungi oleh orang-orang yang mencintainya, padahal ia sendiri merupakan orang yang cuek dengan mereka semua. Kira-kira apa yang mereka tampilkan sehingga  pesona itu kian sempurna merasuk dalam hati orang yang mencintainya? Mari kita pelajari lebih lanjut. Semoga kedepannya saya bisa menemukan jawabannya berkat doa Anda sekalian.
saya sangat yakin dalam penulisan buku mini ini masih banyak sekali kekurangan dan kekhilafan, maka saran yang berarti kami terima sebagai rasa perhatian Anda terhadap kami yang akan membuat kami mengenang saran Anda selamanya.
Katakan dengan lantang,
“Kita pasti bisa!”
Terima kasih doa Anda!
Muallim Love U forever...
Our Wishes;
Saya yakin saya bisa jadi yang terbaik.
Semoga saya bisa mencintai semua makhluk karena Allah, Amiin...
Semoga kita tidak digolongkan sebagai orang yang ragu, karena ragu berasal dari setan.
Ya Allah, inilah yang dapat Hamba usahakan, berikan kekuatan lebih kepada hamba untuk bisa menerima seluruh kehendakmu dengan rasa cinta pada-Mu.
Ya Allah, berilah keluasan hati kami untuk bisa memahami dan saling mengerti akan kekurangan-kekurangan makhluk-Mu.
Ya Allah, perkayakan hati kami dengan cinta yang Engkau adalah sebabnya.
Ya Allah, Hamba akan sangat bersyukur jika kaluasan serta kekayaan hati dan harta adalah sesuatu yang Engkau anugerahkan sebagai rahmat kepada kami.
Ya Allah, anugerah cinta yang memberi manfaat bagi kami adalah yang kami harapkan...
Semoga kami tergolong hamba-Mu yang bersyukur
Alhamdulillah, segala hajat dan pesan tersampaikan walau belum sesempurna harapan kita bersama. Jika Anda memilki pendapat tentang penulisan buku ini, testimoni, masukan atau saran yang kian berarti, kami tunggu di beberapa fasilitas yang mungkin memudahkan Anda untuk berinteraksi dengan kami, sehingga hajat kita semua bisa tersampaikan sempurna. Silahkan Telpon, Sms, atau mengirimkan E-Mail kepada kami di;
Tlp: (0251) 7165512 / 7265612 (Redaksi)
Hp: 0852 1370 0605 (Muallim Love U)
redaksiani@yahoo.com (Redaksi)
muallimreza@gmail.com (Muallim Love U)
Atau bisa juga Add, follow atau Like kami di;
Facebook : www.facebook.com/muallimreza
Twitter :@alleems
Demikianlah kebersamaan kita pada edisi kali ini, semoga rahmat Allah mempertemukan kita kembali di buku atau pertemuan dilain waktu. Amiiin.
RUJUKAN
Al-Qur’an Terjemahan Departemen Agama RI
Hadits
Dale Carneige, How to Win Friend and Influence People
Ippho Santosa, Percepatan Rezeki Dalam 40 hari Dengan Otak Kanan
Tjahja Gunawan Diretja, Chairul Tanjung Si Anak Singkong
Daniel Goleman, Emotional Intelligence
id.wikipedia.org
Time.com
Healthday.com
psychologicalScience.com
Nuruliman.or.id
Viva.co.id
Naturalnews.com
Kompas.com
Jakartabaru.com
Detik.com
Dan Lain-lain

0 komentar:

Posting Komentar